10 Risiko Olahraga Menyelam dan Tips Mengatasinya
10 Risiko Olahraga Menyelam dan Tips Mengatasinya - Menyelam adalah olahraga yang seru dan mengasyikan Tetapi dalam menyelam banyak sekali Risiko berbahaya yang dapat terjadi, maka dari itu mayuf.com akan memberikan 10 Risiko Olahraga Menyelam dan Tips Mengatasinya. Tanpa panjang lebar langsung saja inilah Risiko olahraga Bagi penyelam .
Info Penting :
Tergantung pada jumlah nitrogen yang diserap dan di mana lokasinya, kasus dekompresi dapat berkisar dari sakit sendi atau ruam kulit hingga mati rasa, kelumpuhan, dan kematian. Tanda-tanda paling umum dari penyakit dekompresi parah adalah disfungsi dari sumsum tulang belakang, otak, dan paru-paru.
Keracunan oksigen datang dengan cepat dan tanpa peringatan. Saran terbaik untuk menghindari toksisitas oksigen adalah untuk menyadari batas kedalaman Anda dan menaatinya.
Cara mengatasi perlahan naik ke atas. Efek narcosis akan berkurang ketika Anda mencapai perairan yang lebih dangkal. Setelah itu, gejalanya akan mereda dan hilang seluruhnya, tanpa tersisa.
Info Penting :
- Bahaya Menyelam Vertigo
- Bahaya Menyelam Tinnitus
- Bahaya Menyelam embolisme
- Bahaya Menyelam hipotermia
- Bahaya Menyelam dekompresi
- Bahaya Menyelam keracunan oksigen
- Bahaya Menyelam keram
- Bahaya Menyelam barotrauma
- Bahaya Menyelam Nitrogen narcosis
- Bahaya Menyelam Gugub
10 Risiko Olahraga Menyelam dan Tips Mengatasinya
1. Vertigo
Vertigo merupakan rasa pusing atau perasaan berputar yang dapat menjadi salah satu gejala serius barotraumas, Barotrauma adalah kerusakan jaringan akibat perbedaan tekanan dalam tubuh dengan tekanan udara di sekitarnya. dan perasaan berputar itu sangat berbahaya ketika Anda mengalaminya di bawah air karena dapat mengarah pada disorientasi.
Untuk mengatasi vertigo, Anda tidak disarankan untuk menyelam jika Anda sedang berada dalam kondisi pilek atau alergi. Namun jika sudah terlanjur, mengistirahatkan tubuh di tempat tidur serta mengonsumsi beberapa obat sesuai kebutuhan dapat dijadikan solusinya. Vertigo menjadi salah satu risiko yang
2. Tinnitus
Tinnitus merupakan adanya sebuah dering secara konstan pada bagian telinga, selayaknya vertigo. Kondisi tinnitus atau vertigo dapat disebabkan oleh kondisi telinga yang sedang bermasalah.
Seorang penyelam dapat mengalami kondisi ini karena berbagai faktor penyebab, seperti operasi, masalah perkembangan atau masalah bawaan yang membuat telinga bagian dalam lebih rentan terhadap tekanan sekitar.
Walaupun tidak ada obat untuk tinnitus, tetapi gejala tersebut dapat ditangani dengan alat yang membantu menutupi kebisingan.
3. Kerusakan Paru dan Embolisme
Penyelam yang terkena gejala ini ditempatkan di dalam ruangan yang tekanannya meningkat, agar gelembung gas di seluruh tubuh larut, lalu tekanan itu perlahan diturunkan dan dapat diulang untuk memastikan pemulihan sang korban.
Kondisi ini dapat menghalangi sirkulasi ke area penting seperti otak, ektremitas, dan jantung. Hal ini akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa bagi pengidapnya.
Saking berbahayanya, segala upaya harus dijalani oleh pengawasan medis yang profesional dan melibatkan ruang hiperbarik agar tidak berakibat fatal.
4. Hipotermia
Hipotermia merupakan kondisi di mana tubuh mengalami kesulitan untuk mengatasi tekanan suhu dingin, maka jika Anda menyelam di dalam air yang dingin, hipotermia merupakan risiko utama yang dapat Anda temui.
Cara Pencegahan adalah menggunakan peralatan yang tepat agar dapat menghindari area yang berpotensi kehilangan panas yang signifikan serta melakukan penyelaman dengan paduan profesional yang telah berpengalaman.
5. Penyakit dekompresi
Penyakit dekompresi adalah kondisi medis yang disebabkan oleh akumulasi nitrogen terlarut dalam tubuh setelah menyelam, yang kemudian membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem saraf.Tergantung pada jumlah nitrogen yang diserap dan di mana lokasinya, kasus dekompresi dapat berkisar dari sakit sendi atau ruam kulit hingga mati rasa, kelumpuhan, dan kematian. Tanda-tanda paling umum dari penyakit dekompresi parah adalah disfungsi dari sumsum tulang belakang, otak, dan paru-paru.
Wajib Baca :cara bikin wa lemot dengan kode 4.4.4.4
6. Keracunan oksigen
Keracunan oksigen biasanya hanya menjadi ancaman bagi penyelam yang menyelam lebih dari 41 meter. Seperti nitrogen, tubuh menyerap oksigen tambahan akibat tekanan bawah air. Bagi kebanyakan penyelam ini bukan masalah, tetapi pada kedalaman ekstrem banyak oksigen ekstra yang diserap sehingga menjadi beracun. Efek berkisar dari tunnel vision (hilangnya pandangan periferal yang membuat mata Anda terfokus seperti dalam terowongan) dan mual hingga otot berkedut, hilang kesadaran, kejang, dan tenggelam.Keracunan oksigen datang dengan cepat dan tanpa peringatan. Saran terbaik untuk menghindari toksisitas oksigen adalah untuk menyadari batas kedalaman Anda dan menaatinya.
7. Keram
Resiko yang terjadi ketika anda sedang melakukan penyelaman hingga 41 meter juga bisa mengakibatkan keram pada otot dimana oksigen yang di serap terlalu banyak hingga menumpuk dan menyebabkan keram pada otot. khusunya bagi penyelam yang tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berenang.
Cara mengatasi lakukanlah pemanasan sebelum melaukan aktivitas renang.
8. Risiko barotrauma
Barotrauma adalah cedera yang terjadi pada jaringan tubuh akibat tekanan gas yang masuk ke dalam tubuh. Perbedaan tekanan udara tubuh dengan kondisi di bawah laut saat menyelam menimbulkan gangguan pernapasan. Hal ini bisa membuat jaringan tubuh rusak, bahkan mati. Gangguan kesehatan ini mungkin saja terjadi pada seluruh bagian tubuh, tapi yang paling sering kena kondisi ini adalah mata, telinga, hidung, dan paru-paru.
Penanggulangan jangan pernah menahan napas di air. Meskipun semua penyelam tahu kalau mereka tak boleh menahan napas di air, akibat kondisi tertentu akhirnya banyak penyelam pemula melakukannya. Hal ini bisa terjadi ketika penyelam panik.
Penanggulangan jangan pernah menahan napas di air. Meskipun semua penyelam tahu kalau mereka tak boleh menahan napas di air, akibat kondisi tertentu akhirnya banyak penyelam pemula melakukannya. Hal ini bisa terjadi ketika penyelam panik.
9. nitrogen narcosis
Nitrogen narcosis atau kondisi hilangnya kesadaran akibat terbius efek narkotika dari nitrogen dosis tinggi yang larut dalam tubuh setelah menyelam. Hal ini dapat terjadi selama penyelaman dangkal, namun lebih mungkin dan sering terjadi pada penyelam yang turun jauh di bawah 20 meter. Kondisi ini bisa menjadi parah pada kedalaman 40 meter. Inilah yang dijadikan batas aman untuk scuba diving.
Semakin dalam Anda menyelam, maka semakin besar risiko Anda mengalami narcosis. Pasalnya, semakin dalam Anda menyelam, semakin tinggi tekanan yang tubuh Anda terima sehingga semakin banyak nitrogen yang Anda serap.
Cara mengatasi perlahan naik ke atas. Efek narcosis akan berkurang ketika Anda mencapai perairan yang lebih dangkal. Setelah itu, gejalanya akan mereda dan hilang seluruhnya, tanpa tersisa.
Sebaiknya jangan langsung lanjutkan menyelam setelahnya. Beri waktu bagi tubuh Anda menyesuaikan diri dahulu selama beberapa waktu. Jika gejala masih berlanjut, segera hentikan sesi menyelam Anda setelah mencapai permukaan air.
10. Gugub saat senyelam
Ketika anda sedang dalam keadaan menyelam anda tidak di perbolehkan untuk gugub walau sekecil apapun, walaupun ketika anda menyelam banyak sekali resiko yang bisa terjadi usahakan anda tidak gugub karena bisa membahayakan nyawa anda.
Anda harus santai rilex dan tetap pada peraturan dalam menyelam tidak terburu-buru ketika naik ke permukaan dan tetap bernafas dengan santai saat mengalami gugub.
Anda harus santai rilex dan tetap pada peraturan dalam menyelam tidak terburu-buru ketika naik ke permukaan dan tetap bernafas dengan santai saat mengalami gugub.
Baca Juga: Cara Merubah Font di WhatsApp menjadi keren