Skip to main content

Pengalaman Belanja Online Di Lazada Pakai Sistem Cod

Pengalaman Belanja Online Di Lazada berbeda dari tahun ke tahun terasa berbeda namun tetap seru. Lazada merupakan e-commerce yang telah bangun di Asia Tenggara sejak 2012, dan di 2016 e-commerce ini diakuisisi oleh group e-commerce besar lainnya yaitu Alibaba Group. Pesaing Lazada di Indonesia di awal berdirinya dikala itu belum sebanyak sekarang. Namun kini, Lazada perlu bertahan dan menyiapkan seni administrasi gres untuk tetap dicintai pelanggannya yang membisu – membisu mulai beralih ke lapak sebelah.


Salah satu strateginya yaitu memperkuat sistem COD, atau Cash On Delivery. Di tahun 2012, sistem COD ini sudah mulai dikenal masyarakat, dan rupanya masyarakat menyukainya. Apalagi bagi masyarakat yang masih belum piawai memakai internet banking dan belum percaya sepenuhnya pada belanja secara online. Hal ini dikarenakan, customer tidak perlu membayar di awal, melainkan membayar secara cash atau tunai ketika barang tiba diantar oleh kurir. Bahkan ongkos kirimnya tak ada loh, beda halnya bila kita menentukan barang dikirimkan oleh jasa ekspedisi yang membebani dengan biaya ongkos kirim per kilo gramnya.

Nah, mengenai COD ini bila dahulu pelanggan hanya melaksanakan tanda tangan saja sebagai bukti telah mendapatkan barang. Maka kini fiturnya semakin canggih yaitu ketika barang sudah diterima customer, kurir pribadi menscan barcode, sehingga verifikasi barang diterima lekas hingga di sistem Lazada. Bagi pelanggan, adanya sistem COD ini sangat membantu namun memang belum semua seller atau penjual di Lazada sanggup menunjukkan fitur COD. Sehingga belum tentu barang yang kita inginkan sanggup dikirim secara COD. Selain itu, COD ini belum tersebar di seluruh Indonesia melainkan gres sanggup dinikmati di Kota – Kota besar di Indonesia menyerupai Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang serta beberapa kota besar lainnya.

Pengalaman belanja Online melalui COD ini cukup unik, alasannya yaitu penulis beberapa kali menjumpai kurir yang sangat sabar, terutama kurir yang mengirim barang ke kantor. Pelanggan yang membeli barang secara COD di Lazada sebetulnya sudah mengetahui bahwa barang akan dikirim hari itu, namun mereka tidak tahu jam berapa barang tersebut akan datang. Sehingga, sanggup jadi ketika kurir datang, pelanggan sedang dalam kondisi tidak sanggup menjumpai kurir. Seperti sedang meeting, sedang ke toilet, atau bahkan sedang ke luar kantor. Jika sudah menyerupai ini, kurir ‘terpaksa’ sabar menunggu alasannya yaitu pembayaran belum dilakukan oleh pelanggan tersebut. Namun, bila pelanggan tersebut telah menitipkan uang ke teman atau security untuk mendapatkan barang, kurir tersebut sanggup menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk pelanggan tersebut, sehingga ia sanggup pergi dengan tenang. Sebaiknya pelanggan jangan lupa beri tips, minimal untuk biaya parkir gedung. Kurir maupun pihak Lazada sendiri tidak meminta, namun ini sebagai wujud belas kasih saja. Apalagi pesanan barang untuk COD tak ada minimal order. Bahkan untuk harga barang di bawah Rp 50.000,- ini pun kurir antar. COD gres tidak sanggup dilakukan ketika belanja kita mencapai harga di atas Rp 5.000.000,-.

Baca Juga : Cara Belanja Di Lazada Terbaru Praktis Dan Aman

Pengalaman lain selain COD yang biasanya ditemui pelanggan ialah, produk yang tiba tidak sesuai ekspetasi atau harapan. Pelanggan mengira produk yang ia pesan ukurannya besar, ternyata yang tiba malah kecil. Misalnya produk tas wanita. Di bayangan pelanggan tas yang ia pesan berukuran besar atau standar, rupanya yang tiba ialah berukuran mungil sebesar dompet. Hal ini bila ditelusur lebih lanjut biasanya merupakan kelalaian dari pelanggan yang tak teliti membaca ukuran yang diisi oleh penjual. Kolom deskripsi ini harus diisi penjual termasuk ukuran, contohnya ukuran tas aslinya 10cm x 5cm, namun pelanggan piker ukurannya 75 cm x 20cm tanpa membaca deskripsi. Di sisi lain, penjual yang baik seharusnya menunjukkan deskripsi yang lengkap. Contoh : ‘Tas Wanita Mini Gold’, bukan hanya ‘Tas Wanita Gold’. Ada goresan pena ‘mini’ akan menciptakan pelanggan lebih jeli, dan bila ia memang butuh tas mini untuk pesta, ia niscaya akan beli. Daripada mengecewakan pelanggan. Selain itu, penjual yang baik juga hendaknya ketika melaksanakan foto tas tersebut juga menunjukkan barang lain di sebelahnya sebagai pembanding  ukuran. Misalnya, tas tersebut difoto di samping laptop standar yang mana semua pelanggan sanggup membayangkan ukuran laptop. Ketika difoto bersama barang sebagai pembanding ukuran, akan tampak terang bahwa tas tersebut berukuran mungil. Sehingga pelanggan akan melaksanakan keputusan pembelian secara sempurna dan semakin puas.
Selain ukuran yang terkadang membingungkan di atas, pelanggan juga umumnya merasa kurang puas pada produk fashion lainnya menyerupai busana. Pelanggan membayangkan busana yang hadir berbahan bagus, namun ternyata pakaian tersebut terbuat dari kain yang tidak nyaman, agresif dan panas. Bahkan adapula yang tidak sesuai dengan foto yang ditampilkan. Mengenai hal ini, memang sebaiknya pembeli mengenal dan mengetahui jenis – jenis kain biar tidak ‘merasa tertipu’, serta membaca deskripsi secara lengkap, apakah barang ini ori, atau 100% sesuai dengan gambar. Selain itu, pembeli hendaknya menentukan belanja di toko yang penjualnya terpercaya terlihat dari rating ia di Lazada. Apalagi bila menentukan merk fashion khusus pastinya materi yang hadir tak akan mengecewakan walau pelanggan sebelumnya tak mengerti ihwal jenis – jenis bahan.

Bagi penjual fashion busana di atas sendiri hendaknya menuliskan deskripsi secara lebih detail, ketika menulis contohnya : ‘bahan terbuat dari katun yang adem dan lembut’, hendaknya memang sesuai dengan kenyataan. Atau bila bahannya menerawang tulis saja ‘sebaiknya Anda menyiapkan dalaman alasannya yaitu materi jenis ini transparan namun tetap anggun ketika dikenakan apalagi bila dalamannya berwarna gelap’. Terkadang terkait budget, penjual tidak mempunyai foto produknya namun mengambil dari foto orang lain. Mengenai hal ini sebaiknya penjual izin dahulu kepada pihak pemilik foto, dan bila diizinkan, penjual sebaiknya menuliskan pada deskripsi “90% menyerupai pada Foto” sehingga pelanggan sanggup mengetahuinya. Jikapun memang barang tersebut menarik, pelanggan tetap akan membelinya.

Seru sekali ya berbelanja di Lazada . Untuk melengkapi pengalaman belanja yang menyenangkan, Lazada juga semakin banyak menjalin kerjasama dengan merchant – merchant untuk mempermudah proses pelanggan melaksanakan pembayaran. Selain COD, pelanggan juga sanggup melaksanakan transfer ke aneka macam Bank, memakai kartu kredit, atau memakai kredivo untuk pembayaran secara terencana atau cicilan 0%. Bahkan bila pelanggan tak mempunyai akun Bank, atau sedang tidak ada saldo di Bank, pelanggan sanggup juga melaksanakan pembayaran di counter Alfamart atau Indomaret terdekat. Selanjutnya pelanggan sanggup pribadi melaksanakan konfirmasi pembayaran dan kemudian menunggu barang pesanan tiba dengan nyaman di rumah. Seru!

Lebih seru lagi, alasannya yaitu Lazada sudah bangun cukup usang di Indonesia, maka kategori produk yang ditawarkan pun sangat lengkap. Perabot rumah tangga yang berukuran besar pun sanggup dikirim pula ke rumah kamu, tanpa kau repot – repot pergi ke toko perabot dan sibuk mengangkutnya atau membayar kurir lebih untuk mengirimnya ke rumah kamu. Menyenangkan bukan? 

Selamat mencoba :)

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar