Tenangkanlah Hatimu
Sahabat, roda kehidupan terus menggelinding. Banyak dongeng dan episode yang dilewati pada setiap putarannya. Ada sedih, ada senang. Ada derita, ada bahagia. Ada suka, ada duka. Ada kesempitan, ada keluasan. Ada kesulitan, dan ada kemudahan. Tidak ada insan yang tidak melewatinya. Hanya kadarnya saja yang mungkin tidak selalu sama. Maka, situasi apapun yang tengah kita jalani ketika ini, tenangkanlah hatimu.
Manusia bukan pemilik kehidupan. Tidak ada insan yang selalu berhasil meraih keinginannya. Hari ini bersorak merayakan kesuksesan, esok lusa dapat jadi menangis menyesali kegagalan. Saat ini bertemu, tidak usang kemudian berpisah. Detik ini besar hati dengan apa yang dimilikinya, detik berikutnya sedih alasannya kehilangannya. Maka, episode apapun yang sedang engkau lalui pada detik ini, tenangkanlah hatimu ..
Cerita tidak selalu sama. Episode terus berubah. Berganti dari satu situasi kepada situasi yang lain. Berbolak-balik. Bertukar-tukar. Kadang diatas, kadang dibawah. Kadang maju, kadang mundur. Itulah kehidupan. Namun, satu hal yang seharusnya tidak pernah berubah pada kita; yaitu, hati yang selalu damai dan tetap teguh dalam kebenara.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada:“Kebaikan itu yaitu yang jiwa merasa damai dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa yaitu yang jiwa meresa tidak damai dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu pedoman (mejadikan untukmu keringanan).” (HR Ahmad no. 17894)
Oleh alasannya itu, ketenangan sangat kita butuhkan dalam menghadapi segala situasi dalam hidup ini. Terutama dalam situasi sulit dan ditimpa musibah. Jika hati dalam kondisi tenang, maka buahnya mulut dan anggota tubuh pun akan tenang. Tindakan akan tetap pada jalur yang dibenarkan dan jauh dari perilaku membahayakan. Kata-kata akan tetap pesan yang tersirat dan tidak keluar dari kesantunan, sesulit dan separah apa pun situasi yang sedang kita hadapi. Dan dengan itulah kemudian insya Allah kita akan meraih keuntungan.