Skip to main content

Mengetuk Kesepakatan Allah Dengan Do'a


Sahabat, doa merupakan senjata utama bagi mereka yang beriman. Secara istilah, doa yaitu permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Doa merupakan aktifitas ibadah yang paling agung. Bahkan ia yaitu mukhul ibadah atau inti dari ibadah. Doa juga bisa mengubah sesuatu yang mustahil bagi menjadi mungin.

Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wa sallam Bersabda:“Tidak ada yang sanggup menolak taqdir (ketentuan) Allah Ta’ala selain do’a. Dan Tidak ada yang sanggup menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.”(HR Tirmidzi 2065)

Setiap doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. Entah segera ataupun ditangguhkan. Mengenai kapan dikabulkan do’a yaitu hak prerogatif Allah SWT selaku pemilik kehidupan. Bersabarlah bila sedang menunggu doa untuk dikabulkan. Teruslah berdoa, sebutkanlah semu permintaanmu di hadapanNya dan teruslah berusaha. Karena kita tidak pernah tau doa yang mana mana yang akan Allah kabulkan, dan kita juga tidak pernah tahu perjuangan kita yang mana yang Allah lihat.

Tiada lelah berdoa yaitu bentuk penghambaan yang begitu murni, lapang dada dan patut dijadikan landasan kita dalam berbuat dan bersedekah dalam menjalankan kiprah di bumi Allah ini.

Jangan pernah pesimis atas dikabulkannya doa. Setiap mukmin harus membangun jiwa optimis semoga bisa meraih yang terbaik. Hanya saja kita perlu intropeksi diri dan muhasabah. Sudahkah kita memenuhi syarat semoga doa kita dikabulkan? Berdoa kepada Allah harus disertai dengan upaya memenuhi seruan-seruan-Nya, terikat dengan syariat-Nya,dan mengikuti Rasul-Nya.

“Dan hendaklah kau memenuhi seruan-Ku dan berimanlah kepada-Ku semoga kau mendapat petunjuk” (TQS al-Baqarah : 186).

Allah menjamin bagi orang-orang yang mau berdoa meminta kepadaNya untuk diperkenankan doanya.
Bahkan Allāh mengancam kepada orang-orang yang tak mau berdoa kepadaNya bahwa ia itulah orang yang sombong, dan baginya neraka Jahannam.

Maka siapa saja yang menginginkan kemulian di dunia dan di darul abadi serta kembalinya kejayaan isalam dalam waktu dekat,maka ia dihentikan merasa cukup dengan hanya berdoa untuk mewujudkan keinginannya itu. 

Melainkan ia harus berupaya berjuang bersama orang-orang yang tengah beraktivitas untuk mewujudkannya. Dia juga harus berdoa kepada Allah, memohon proteksi untuk mewujudkan kembali perdaban islam dan mempercepat terwujudnya. Ia pun harus terus-menerus berdoa dengan ikhlas, dengan tetap berpegang pada kaidah kausalitas. Mari kita mengetuk komitmen Allah melaui doa dan kesungguhan ikhtiar. 

Wallahu a’lam bish-shawwab.


Sumber http://www.rumahyatimindonesia.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar